KETERAMPILAN BERBAHASA
Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri bahasa indonesia
Dosen Pengampu: Indrya Mulyaningsih, M.Pd.
Oleh:
Yusri’ah
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
ADAB DAKWAH USHULUDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keterampilan
berbahasa terdiri atas menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Tahapan yang dilakukan seseorang ketika akan mempelajari keterampilan
berbahasa yaitu pertama-tama belajar untuk menyimak, kemudian berbicara
dan selanjutnya belajar untuk membaca dan menulis.
Bahasa yang
dimiliki seseorang mencerminkan jalan pikiran orang tersebut. Semakin
terampil seseorang berbahasan semakin jelas juga jalan pikirannya.
Dengan jalan praktik dan berlatih, seseorang dapat memperoleh dan
menguasai keterampilan berbahasa.
Melatih keterampilan berbahasa sama
saja dengan melatih keteramilan berpikir seseorang. Dalam penulisan
resume ini, penulis mengkhususkan untuk membahas keterampilan menyimak,
berbicara dan menulis.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan menyimak intrapribadi dan antar pribadi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan menyimak ekstensif dan intensif? Dan berikan contohnya!
1.2.3 Apa pengertian dari menyimak introgatif?
1.2.4 Apakah seorang penyimak diharuskan memiliki pengalaman yang luas?
1.2.5 Seperti apa contoh dari sebuah percakapan terpimpin?
1.2.6 Bagaimana praktik dan contoh dari memusikalisasi puisi?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan kemampuan linguistic?
1.2.8 Apakah berbicara dengan orang stres termasuk kedalam kategori berbicara yang komunikatif?
1.2.9 Apa yang menjadi perbedaan antara tulisan deskripsi dan narasi?
1.2.10 Termasuk dalam kategori tulisan apa SMS itu?
1.2.11 Bagaiamana caranya agar kita termotivasi untuk menulis skripsi?
1.2.12 Bagaimana caranya agar kita mampu mencatat materi yang disampaikan dosen?
1.2.13 Ada tidak kaitannya antara menulis dengan jurusan BKI?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mandiri bahasa indonesia.
1.3.2 Untuk lebih memahami keterampilan berbahasa.
1.3.3 untuk belajar berbahasa dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menyimak
Menyimak
intrapribadi adalah menyimak dengan sumber suara yang disimak berasal
dari diri kita sendiri. Ini terjadi di saat kita menyendiri merenungkam
nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau berkata-kata dengan diri
sendiri. Jenis menyimak yang seperti inilah yang disebut intrapersonal
listening. Sedangkan menyimak antarpribadi adalah mentimak dengan sumber
suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. Menyimak
yang seperti inilah yang paling banyak kita lakukan misalnya dalam
percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya. Jenis menyimak yang
seperti ini disebut inter personal listening.
Menyimak ekstensif
adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar,
pengumuman, dan sebagainya. Menyimak siperti ini sering pula diartikan
sebagai kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang umum dan
bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak perlu
langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut
untuk memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara
sepintas, umum, garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja.
Dan menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian,
ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Contohnya ketika orang yang menghadiri seminar akan memberikan tanggapan
terhadap isi seminar.
Menyimak introgatif adalah kegiatan menyimak
yang menuntut konsentrasi dan selektivitas pemusatan perhatian, karena
penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh:
seseorang yang diinterogasi oleh polisi karena telah melakukan
kejahatan.
Seorang penyimak hendaklah memiliki pengalaman yang luas,
maksud pengalaman luas disini yaitu seorang penyimak ketika akan
menyimak dia sudah mengetahui materi apa yang akan disimak, sehingga
ketika penyampaian materi sedang dilakukan dia dapat menyimak dengan
baik.
2.2 Berbicara
Di antara aspek yang dinilai dalam kegiatan
berbicara yaitu latihan percakapan, adapun model latihan percakapan
salah satunya adalah percakapan terpimpin. Percakapan terpimpin
merupakan percakapan yang bersifat formal, yang biasa dilakukan dalam
suatu perkumpulan diskusi atau ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung, dimana dalam diskusi tersebut percakapan dipimpin oleh
seorang moderator dan proses pembelajaran dipimpin oleh seorang guru
atau dosen.
Gambaran berbicara yang bisa kita ekspresikan yaitu
memusikalisasi puisi. Puisi merupakan salah satu hasil karya sastra yang
dapat menjadi wahana curahan perasaan pengarang, ide atau gagasan serta
dapat pula sebagai media untuk menyuarakan hati nuraninya. Dengan
memusikalisasi puisi atau mengubah puisi menjadi sebuah lagu,
penyampaian puisinyapun akan santai karena diiringi alunan-alunan musik.
Berbicara
merupakan suatu proses individu berkomunikasi dengan lingkungan
masyarakat untuk menyatakan diri sebagai anggota masyarakat. Untuk itu,
seorang pembicara hendaklah memiliki kemampuan linguistic. Artinya, dia
menguasai bahasa yang baik dan benar, sehingga mampu menyesuaikan diri
dengan siapa dia berbicara dan di mana dia berbicara.
Ketika kita
sedang melakukan pembicaraan dengan orang yang sedang banyak fikiran
(sedang stres), kita harus memahami kondisinya dan menyesuaikan bahasa
kita terhadapnya, agar percakapan yang dilakukan terjadi timbal balik
(komunikatif).
2.3 Menulis
Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang
menggambarkan suatu objek yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat
mencitrai objek yang dipaparkan tersebut. Sedangkan narasi merupakan
tulisan yang berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa
atau kejadian menurut kronologisnya, dengan tujuan memberi sebuah makna
yang terkandung di dalamnya.
Adapun perbedaan yang nampak antara
tulisan deskripsi dan narasi terlihat pada unsur-unsur intrinsik dari
tulisan deskripsi dan narasi, dimana dalam unsur intrinsik tulisan
narasi terdapat sebuah amanat yang disampaikan penulis kepada pembaca.
Sedangkan dalam tulisan deskripsi hanya terdapat alur tapi tidak
menyampaikan sebuah amanat.
SMS atau pesan singkat yang proses
penyampaiannya menggunakan media elektronik atau handphone adalah suatu
bentuk tulisan yang non ilmiah, tetapi bisa termasuk dalam kategori
ilmiah jika dalam SMS tersebut menggunakan bahasa yang sesuai dengan
aturan yang berlaku dalam keterampilan menulis.
Motivasi pertama yang
harus dimiliki oleh seorang mahasiswa ketika menyusun skripsi harus
terlahir dari diri sendiri, dengan paksaan dan dorongan dari diri untuk
segera menyelesaikan skripsi tersebut.
Dalam perkuliahan, terkadang
kita sukar mencatat materi yang dosen sampaikan. Untuk mempermudah dalam
mencatat materi, kita tidak perlu mencatat semua materi yang dosen
sampaikan, tetapi cukup dengan mencatat hal-hal yang penting dan tidak
kita fahami, daan kemudian kita tanyakan apa saja yang kita tidak
mengerti tersebut. Selain dengan cara tersebut, ada cara lain yang dapat
mempermudah kita dalam mencatat. Yaitu, mencatat dengan sesuka hati
kita, misalnya dengan suatu gambar atau memberi hiasan pada tulisan.
Menulis
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua kalangan, baik
menulis yang ilmiah ataupun yang non ilmiah. Jika ditanya apakah ada
kaitannya antara menulis dengan jurusan BKI? Tentu jawabannya ada.
Karena jurusan BKI ini masih ada dalam instansi pendidikan, yang sudah
pasti akan menjalankan suatu proses pembelajaran dan pemenuhan tugas
melalui media tulisan. Selain itu, ketika kita sudah menjadi seorang
konselor, kita mendapat tugas untuk membantu menyelesaikan masalah yang
sedang dialami oleh seseorang, media tulisanpun sangat membantu mereka
yang hanya mampu menceritakan masalahnya dalam tulisan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan
berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang.
Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang
lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan
kesuksesan mereka dalam berkomunikasi
3.2 Saran
Antara
menyimak, menulis, serta berbicara erat hubungannya dan saling
keterkaitan, oleh sebab itu harus lah rajin melatih keterampilan
berbahasa kita, agar kita bisa menjadi sastrawan yang handal dan mampu
berkomunikasi dengan baik, sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar