Minggu, 16 Desember 2012

KETERAMPILAN BERBAHASA
Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri bahasa indonesia
Dosen Pengampu: Indrya Mulyaningsih, M.Pd.

Oleh:
Yusri’ah
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
ADAB DAKWAH USHULUDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keterampilan berbahasa terdiri atas menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain. Tahapan yang dilakukan seseorang ketika akan mempelajari keterampilan berbahasa yaitu pertama-tama belajar untuk menyimak, kemudian berbicara dan selanjutnya belajar untuk membaca dan menulis.
Bahasa yang dimiliki seseorang mencerminkan jalan pikiran orang tersebut. Semakin terampil seseorang berbahasan semakin jelas juga jalan pikirannya. Dengan jalan praktik dan berlatih, seseorang dapat memperoleh dan menguasai keterampilan berbahasa.
Melatih keterampilan berbahasa sama saja dengan melatih keteramilan berpikir seseorang. Dalam penulisan resume ini, penulis mengkhususkan untuk membahas keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan menyimak intrapribadi dan antar pribadi?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan menyimak ekstensif dan intensif? Dan berikan contohnya!
1.2.3 Apa pengertian dari menyimak introgatif?
1.2.4 Apakah seorang penyimak diharuskan memiliki pengalaman yang luas?
1.2.5 Seperti apa contoh dari sebuah percakapan terpimpin?
1.2.6 Bagaimana praktik dan contoh dari memusikalisasi puisi?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan kemampuan linguistic?
1.2.8 Apakah berbicara dengan orang stres termasuk kedalam kategori berbicara yang komunikatif?
1.2.9 Apa yang menjadi perbedaan antara tulisan deskripsi dan narasi?
1.2.10 Termasuk dalam kategori tulisan apa SMS itu?
1.2.11 Bagaiamana caranya agar kita termotivasi untuk menulis skripsi?
1.2.12 Bagaimana caranya agar kita mampu mencatat materi yang disampaikan dosen?
1.2.13 Ada tidak kaitannya antara menulis dengan jurusan BKI?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mandiri bahasa indonesia.
1.3.2 Untuk lebih memahami keterampilan berbahasa.
1.3.3 untuk belajar berbahasa dengan baik dan benar.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menyimak
Menyimak intrapribadi adalah menyimak dengan sumber suara yang disimak berasal dari diri kita sendiri. Ini terjadi di saat kita menyendiri merenungkam nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau berkata-kata dengan diri sendiri. Jenis menyimak yang seperti inilah yang disebut intrapersonal listening. Sedangkan menyimak antarpribadi adalah mentimak dengan sumber suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. Menyimak yang seperti inilah yang paling banyak kita lakukan misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya. Jenis menyimak yang seperti ini disebut inter personal listening.
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya. Menyimak siperti ini sering pula diartikan sebagai kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak perlu langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum, garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja. Dan menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Contohnya ketika orang yang menghadiri seminar akan memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
Menyimak introgatif adalah kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas pemusatan perhatian, karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh: seseorang yang diinterogasi oleh polisi karena telah melakukan kejahatan.
Seorang penyimak hendaklah memiliki pengalaman yang luas, maksud pengalaman luas disini yaitu seorang penyimak ketika akan menyimak dia sudah mengetahui materi apa yang akan disimak, sehingga ketika penyampaian materi sedang dilakukan dia dapat menyimak dengan baik.
2.2 Berbicara
Di antara aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara yaitu latihan percakapan, adapun model latihan percakapan salah satunya adalah percakapan terpimpin. Percakapan terpimpin merupakan percakapan yang bersifat formal, yang biasa dilakukan dalam suatu perkumpulan diskusi atau ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, dimana dalam diskusi tersebut percakapan dipimpin oleh seorang moderator dan proses pembelajaran dipimpin oleh seorang guru atau dosen.
Gambaran berbicara yang bisa kita ekspresikan yaitu memusikalisasi puisi. Puisi merupakan salah satu hasil karya sastra yang dapat menjadi wahana curahan perasaan pengarang, ide atau gagasan serta dapat pula sebagai media untuk menyuarakan hati nuraninya. Dengan memusikalisasi puisi atau mengubah puisi menjadi sebuah lagu, penyampaian puisinyapun akan santai karena diiringi alunan-alunan musik.
Berbicara merupakan suatu proses individu berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat untuk menyatakan diri sebagai anggota masyarakat. Untuk itu, seorang pembicara hendaklah memiliki kemampuan linguistic. Artinya, dia menguasai bahasa yang baik dan benar, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan siapa dia berbicara dan di mana dia berbicara.
Ketika kita sedang melakukan pembicaraan dengan orang yang sedang banyak fikiran (sedang stres), kita harus memahami kondisinya dan menyesuaikan bahasa kita terhadapnya, agar percakapan yang dilakukan terjadi timbal balik (komunikatif).
2.3 Menulis
Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang menggambarkan suatu objek yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai objek yang dipaparkan tersebut. Sedangkan narasi merupakan tulisan yang berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut kronologisnya, dengan tujuan memberi sebuah makna yang terkandung di dalamnya.
Adapun perbedaan yang nampak antara tulisan deskripsi dan narasi terlihat pada unsur-unsur intrinsik dari tulisan deskripsi dan narasi, dimana dalam unsur intrinsik tulisan narasi terdapat sebuah amanat yang disampaikan penulis kepada pembaca. Sedangkan dalam tulisan deskripsi hanya terdapat alur tapi tidak menyampaikan sebuah amanat.
SMS atau pesan singkat yang proses penyampaiannya menggunakan media elektronik atau handphone adalah suatu bentuk tulisan yang non ilmiah, tetapi bisa termasuk dalam kategori ilmiah jika dalam SMS tersebut menggunakan bahasa yang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam keterampilan menulis.
Motivasi pertama yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa ketika menyusun skripsi harus terlahir dari diri sendiri, dengan paksaan dan dorongan dari diri untuk segera menyelesaikan skripsi tersebut.
Dalam perkuliahan, terkadang kita sukar mencatat materi yang dosen sampaikan. Untuk mempermudah dalam mencatat materi, kita tidak perlu mencatat semua materi yang dosen sampaikan, tetapi cukup dengan mencatat hal-hal yang penting dan tidak kita fahami, daan kemudian kita tanyakan apa saja yang kita tidak mengerti tersebut. Selain dengan cara tersebut, ada cara lain yang dapat mempermudah kita dalam mencatat. Yaitu, mencatat dengan sesuka hati kita, misalnya dengan suatu gambar atau memberi hiasan pada tulisan.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua kalangan, baik menulis yang ilmiah ataupun yang non ilmiah. Jika ditanya apakah ada kaitannya antara menulis dengan jurusan BKI? Tentu jawabannya ada. Karena jurusan BKI ini masih ada dalam instansi pendidikan, yang sudah pasti akan menjalankan suatu proses pembelajaran dan pemenuhan tugas melalui media tulisan. Selain itu, ketika kita sudah menjadi seorang konselor, kita mendapat tugas untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dialami oleh seseorang, media tulisanpun sangat membantu mereka yang hanya mampu menceritakan masalahnya dalam tulisan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan mereka dalam berkomunikasi
3.2 Saran
Antara menyimak, menulis, serta berbicara erat hubungannya dan saling keterkaitan, oleh sebab itu harus lah rajin melatih keterampilan berbahasa kita, agar kita bisa menjadi sastrawan yang handal dan mampu berkomunikasi dengan baik, sebagaimana ketentuan yang berlaku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar